Saturday, September 18, 2004

Mosque at Pelangi


Bagi saya, tempat ibadah sesungguhnya adalah sebuah pintu gerbang, a gate, that lead to The Palace of God. We all know that "memasuki gerbang-Nya" is not an easy task. Sering datang ke tempat ibadah tidak menjamin kita telah berhasil melalui "gerbang itu" dan bertemu dengan-Nya. IMHO, sungguh-sungguh "memasuki gerbang-Nya" dibutuhkan iman dan keheningan. Hati yang ber-dzikir (mengingat Tuhan) lah yang akan membawa kita bertemu dengan-Nya. Dan tergantung pada "tingkat kesadaran" setiap orang, dibutuhkan keadaan yang berbeda-beda untuk mencapai kondisi "hati yang ber-dzikir" itu. Umumnya, suasana tempat ibadah yang tenang, minim gangguan, merupakan suatu kondisi yang mendukung.

Meskipun menurut pandangan banyak orang saya bukanlah penganut agama Islam, namun ketika saya jalan-jalan ke mall-mall atau plaza-plaza atau town square, prihatin rasanya melihat keadaan Musholla di pusat-pusat perbelanjaan itu. Biasanya, Musholla ditempatkan jadi satu dengan tempat parkir kendaraan yang penuh polusi dan tidak nyaman. Bahkan di dalam sebuah mall yang sama, cafe yang bersusana terburuk pun masih dapat bersuasana lebih cozy daripada Musholla-nya. Well, layak kah?

Dan bahagia rasanya ketika siang tadi melihat Musholla di Plaza Semanggi. Suasananya cukup mendukung kegiatan spiritual yang baik meski letaknya masih jadi satu dengan tempat parkir kendaraan. Tempat pengambilan air wudhu yang bagus dan bersih, tempat penitipan sepatu/tas yang aman dan gratis, dilengkapi juga dengan penyejuk ruangan serta interior yang cukup nyaman.

Desain interior yang cukup nyaman.
Desain interior yang cukup nyaman.


Tanda yang cukup jelas.
Tanda yang cukup jelas.


Tempat penitipan sepatu dan tas.
Tempat penitipan sepatu dan tas.

4 comments:

emil said...

wah, enak kalau sandalnya dititipin, ga ketuker-tuker lagi dong :)

Anonymous said...

Bagusnya tuh kayak gimana yah? Karena dirancang dengan benar? bukan sekedar tempat sisa? Musholla Bandara Soekarno Hatta juga termasuk dong ... Itu tuh yang di lantai 2 terminal F. Padahal menurut gue musholla itu termasuk nggak istimewa. Meskipun tempat itu sudah dirancang khusus untuk mushalla, bukan tempat sisa di gedung bandara.


--jim.

Anonymous said...

Sepakat sama okta, n thanks for your opinion man!.
Ada lagi tempat yang patut diteladani dan diacungin jempol, yaitu PS, Bandara Soekarno Hatta (sepakat sama Jim) dan Pasaraya Blok M.
Seharusnya juga di hotel2 (kemaren sempet jalan2 ke Bali bareng kantor nginep di HardRock) disediakan sajadah (alas untuk sholat) di kamar sehingga ngga perlu sholat di atas tempat tidur atawa make koran.

-Adoel-

Anonymous said...

Eh, bang Doel, kirain siape? Musholla di Plaza Senayan (di atasnya bioskop 21) mungkin bisa dikategorikan sebagai bagus. Itu juga yang mungkin dikatakan Okta untuk Plangi. Dari segi ruangan lumayan mencukupi, gak cuman seipil. Bisa setara sama satu toko lah. Furniturenya rapi, dirancang menyatu. Penitipan alas kaki/perabotan jamaah juga rapi. Mushollanya full AC. Tempat wudlunya--meskipun terbatas cuman 8 orang--tapi bagus. Mungkin karena lantai marmer kali yah?
Anyway ... yang paling bagus itu Mesjid Bandara Soekarno Hatta ding... bisa buat nongkrong nungguin pesawatnya mendarat.

--jim.